Sabtu, 31 Maret 2012

Rusaknya Manhaj Al-Muwazanah

Pendapat yang menyatakan wajibnya bersikap obyektif dalam mengkritik ahlul bathil akan mengantarkan pada kerusakan yang fatal dan sangat berbahaya. Yang terpenting di antaranya:
1. Menganggap bodoh ulama salaf.
2. Menuduh mereka berbuat zalim dan maksiat.
3. Mengagungkan kebid'ahan dan ahli bid'ah, serta melecehkan para ulama salaf atas sunnah dan al-haq yang ada pada mereka.

1. Menganggap Bodoh Ulama Salaf
Andai manhaj ini memiliki kedudukan di dalam Islam, sungguh anda akan saksikan salafush shalih adalah umat yang paling berpegang teguh dengannya dan yang paling gigih menerapkannya dalam semua ucapan mereka, baik kepada kerabat dekat maupun jauh dan teman ataupun musuh. Sungguh mereka akan menyusun kitab-kitab dan berucap atas dasar timbangan ini, terhadap hak-hak individu atau kelompok, dan terhadap makalah-makalah serta karya-karya tulis.
Bagaimana tidak ? Mereka adalah manusia yang paling istiqomah dengan agama ini. Mereka adalah pemimpin tertinggi di tengah-tengah umat, paling baik dan paling tinggi kejujurannya, paling bertaqwa, paling wara', dan paling konsisten menegakkan keadilan.

Semua itu telah disaksikan oleh kenyataan sejarah, Amaliah, jihad, dan nasihat mereka hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, Kitab-Nya, Rasul-Nya , para pemimpin kaum muslimin dan rakyat mereka.
Telah bersaksi untuk itu para sahabat yang mulia, puncak dari pemimpin umat ini. Mereka tegakkan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, berjihad dalam membela agama Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan menegakkan keadilan di dunia yang Allah Subhanahu wa Ta'ala buka melalui tangan-tangan mereka.
Dan Rasulullah sholallahu alaihi wasallam mempersaksikan untuk generasi setelah mereka dalam sabda Beliau :
"Sebaik-baik manusia adalah di zamanku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka, kemudian, kemudian datang setelah mereka kaum yang bersaksi sebelum dimintai untuk bersaksi, dan tampak di tengah-tengah mereka kegemukan"(HR. Bukhari 2651, Muslim 2535)

Kemudian "ahlul hadits" dan ulama al-jarh wat ta'dil mempersaksikan untuk para perawi, tidak akan diterima jarh dan ta'dil terhadap semua kelompok umat ini kecuali dari mereka, merekalah para saksi Allah Subhanahu wa Ta'ala di muka bumi.

Rasulullah sholallahu alaihi wasallam mempersaksikan untuk mereka dalam sabdanya:
"Senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang tampak di atas kebenaran, tidak memudharatkan mereka orang yang mencerca mereka dan tidak pula orang yang menyelisihi mereka sampai datangnya perintah Allah".(HR. Bukhari 3641, Muslim 1037)

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa di atas kebenaran, kejujuran dan keadilan, melakukan perlawanan kepada ahli kekufuran, orang-orang yang menyimpang lagi sesat dengan hujjah dan kebenaran. Terkadang mereka pun bangkit menghadangnya dengan pedang dan tombak. Maka firqah-firqah kekufuran itu tidak akan mampu menandingi hujjah dan dalil mereka, demikian pula seluruh firqah-firqah sesat yang ada tidak akan mampu menghadapkan wajah-wajah mereka dengan hujjah dan dalil. Yang mereka lakukan hanyalah teriakan, kedustaan fitnah, tikaman dan berbagai macam kemaksiatan terhadap ahlul haq.

2. Menuduh Para Ulama Salaf Berbuat Zalim dan Maksiat
Sungguh lisan-lisan dan tulisan mereka penuh dengan tikaman dan celaan murni yang kosong dari sikap obyektif (sebagaimana yang mereka gembar-gemborkan). Maka, apa yang pantas dikatakan terhadap mereka yang demikian ini, yang bertentangan dengan manhaj mereka sendiri.
Hanya ada dua kemungkinan;
Bisa jadi kita katakan: Bahwa kritik dan jarh para ulama tanpa menyebut kebaikan-kebaikan itu ditegakkan di atas kebenaran, keadilan, nasihat, ilmu, wara' dan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala selaku Penguasa Alam Semesta, dalam rangka menjaga agama Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sunnah Rasulullah sholallahu alaihi wasallam. Mereka adalah para penegak keadilan. Manhaj mereka berdiri di atas kebenaran, di atas Al-Qur'an dan As-Sunnah, selaras dengan kaidah-kaidah Islam dan akidah yang benar. Maka ini menggugurkan mazhab ahlul bid'ah dan pembuat perkara baru yaitu: "Mazhab wajibnya menimbang antara kebaikan dan kejelekan."
Atau kita katakan: bahwa kritik mereka yang tanpa menyebutkan kebaikan dan hanya mencukupkan diri dengan jarh dan kejelekan, menunjukkan bahwa kritik itu ditegakkan di atas kezaliman dan kemaksiatan, dan manhaj mereka dibangun di atas penipuan, kejahilan, tidak adanya sikap wara' dan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, jauh dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang penuh dengan keadilan, dan jauh dari pokok dasar keislaman dan kaidah-kaidah yang prinsipil, maka dengan ini mereka menjadi makhluk yang paling zalim, dan paling jauh dari keadilan.

Namun ini tidak akan terjadi, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala serta kaum mukminin menolak hal itu.
Maka gugurlah kebatilan! Sirnalah pengakuan-pengakuan kosong! Dan apa yang mereka katakan tentang "Wajibnya menimbang kebaikan dan kejelekan ketika mengkritik ahlul bid'ah dan orang-orang sesat" tidak berlaku!

Adapun Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, mereka tidaklah beragama dengan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan pendapat yang pertama, berloyalitas kepada ulama salaf dan manhaj mereka dalam mengkritik. Semua itu ditegakkan di atas kebenaran, keadilan, obyektivitas dan nasihat...
Dan manhaj buatan -yang bertolak belakang dengan manhaj salaf- akan mengantar para penganutnya untuk terseret pada perbuatan mencerca para ulama salaf dan manhaj mereka, serta mengakibatkan cacatnya persaksian, jarh dan ta'dil mereka. Sangat disayangkan, mereka memegang teguh pendapat bid'ah ini sehingga mendatangkan bencana sebagaimana telah kami sebutkan.

Mereka tidak menerapkan "muwazanah" ini kepada ahli sunnah yang hidup di masa sekarang dan orang-orang yang berjalan di atas manhaj salaf yang mulia. Bahkan menuduh mereka dengan keburukan dan kejahatan, dengan kezaliman dan permusuhan, serta menyebarkannya ke seluruh penjuru bumi. Semua itu mereka lakukan dalam rangka membela dan menolong ahlul bid'ah. Maka kaum yang patut dikasihani ini terjebak ke dalam lumpur yang mengeluarkan mereka dari jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan mengeluarkan mereka dari manhaj salaf, secara sadar atau tidak. Mereka tercebur ke dalam lumpur dakwah yang menyeru kepada kebatilan dan bid'ah, merasa atau tidak.

3. Mengagungkan Ahlul Bid'ah
Ini adalah perkara yang sangat jelas bagi penganut manhaj "al-muwazanah" yang menyuarakan untuk menimbang antara kebaikan dan kejelekan. Bagaimana tidak? Untuk itulah manhaj ini dibangun.

Tidak diragukan lagi bahwa orang yang menilai amalan ulama salaf dari sudut pandang manhaj "al-muwazanah," dan menghukumi manusia berdasarkan manhaj tersebut, serius dan bersungguh-sungguh melakukannya, maka dia pasti melecehkan ulama salaf dan manhaj, hukum, dan tulisan-tulisan mereka.
Demikianlah ketetapan syariat yang bijaksana, manthiq yang benar, serta akal yang unggul. Tidak ada tempat lari dari apa yang telah kami tetapkan.

Maka saya melihat permasalahan ini adalah perkara yang mengkhawatirkan dan berbahaya. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan dalam agama ini bagi para ulama untuk senantiasa waspada dengan ancaman bahaya yang menghancurkan agama ini, yang meluluhlantakkan apa yang telah dibangun ulama Islam di medan al-jarh wat ta'dil -medan pembelaan terhadap sunnah dan dakwah kepada sunnah, serta penghinaan terhadap bid'ah dan peringatan terhadap umat akan bahaya bid'ah dan ahli bid'ah- melalui tulisan-tulisan mereka dalam masalah aqidah dan pembelaan terhadap sunnah.

(Al-Mahajjatu al-Baidha'u fi Himayati as-Sunnati al-Gharra'i min Zallati Ahli al-Akhtha'i wa Zaighi Ahli al-Ahwaa'i. Karya Syaikh Rabi' bin Hadi 'Umair Al-Madkhali, hal 61-66)

Selasa, 27 Maret 2012

Download Daurah Ilmu Adalah Pelita di Masjid Ibnu Taimiyyah


 بسم الله الرحمن الرحيم
Berikut ini adalah rekaman daurah yang telah diselenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 28 Shafar 1433 / 22 Januari 2012
Tempat : Masjid Ibnu Taimiyyah, Ma’had Daarus Salaf, Grogol, Sukoharjo
Tema : Ilmu Adalah Pelita
Pembicara : Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf dan Al Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin

Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf
Sesi 1 : Download
Sesi 2 : Download
Tanya Jawab : Download

Al Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin
Sesi 1 : Download
Sesi 2 : Download
Barakallahu fiikum

Senin, 26 Maret 2012

Download Daurah Surabaya “Mewaspadai Da’i Penyesat Ummat”


بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah rekama daurah yang diselenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 22 Shafar 1433 / 15 Januari 2012
Tempat: Masjid Daarul Arqom, perumahan Babatan Indah, Wiyung, Surabaya
Tema: Mewaspadai Da’i Penyesat Ummat
Pemateri : Al Ustadz Muhammad ‘Afifuddin As Sidawy 
   Sesi 1  :   Download
Sumber : Abu AliAbu Zaid
Barakallahu fiikum 

[Khutbah Jum'at] Pentingnya Ilmu Syari’at – Al Ustadz Abdus Salam Ambon

بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah rekaman Khutbah Jum’at dengen tema PENTINGNYA ILMU SYARI’AT  yang disampaikan oleh Al Ustadz Abdus Salam Ambon.
   Sesi 1 : Download

Sumber : alklateniy
Barakallahu fiykum

Download Daurah Sukses Dunia Akhirat


بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah link download rekaman daurah yang telah diselenggarakan pada:
- Hari : Ahad
- Tanggal : 5 Rabi’ul Awwal 1433 / 29 Januari 2012
- Tempat : Masjid Agung Baiturrahman, Ngawi
- Tema : Sukses Dunia dan Akhirat (Hakikat dan Cara Meraihnya)
- Pemateri : Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh
   Sesi 1                         :  Download
   Sesi Tanya Jawab  :  Donwload
Barakallahu fiikum jami’an.

Download Daurah “Fiqih Muamalah dengan Sururiyyah Hizbiyyah”


بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah rekaman daurah yang diselenggarakan pada:
- Hari : Sabtu – Ahad
- Tanggal : 4-5 Februari 2012
- Tempat : Masjid Al I’tisham & Masjid Alumni UNJ
- Tema : Fiqih Muamalah dengan Sururiyyah Hizbiyyah & Sebab - Sebab Perselisihan Ahlus Sunnah
- Pemateri : Al Ustadz Dzulqornain bin Muhammad Sunusi
Hari Petama
1. Fiqih Muamalah dengan Sururiyyah Hizbiyyah-sesi 1                           :  Download
2. Fiqih Muamalah dengan Sururiyyah Hizbiyyah-sesi2                            :  Download
3. Fiqih Muamalah dengan Sururiyyah Hizbiyyah-sesi tanya jawab       :  Download

Hari Kedua
1. Sebab - Sebab Perselisihan Ahlus Sunnah-sesi 1                                   :  Download
2. Sebab - Sebab Perselisihan Ahlus Sunnah-sesi tanya jawab               :  Download

Barakallahu fiikum jami’an

Download Daurah Surabaya 12 Februari 2012

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah link download Daurah yang telah diselenggarakan pada
Hari : Ahad
Tanggal : 20 Rabi’ul Awal 1433 / 12 Februari 2012
Tempat : Masjid Ar Royyan, Perum Galaxy Bumi Permai, Semolowaru, Surabaya

1. Al Ustadz Ahmad Qodim - ''Memahami Al Qur'an dan As Sunnah''    
               Sesi 1 : Download
2. Al Ustadz Usamah bin Faishol Mahri - ''Menyatukan umat di bawah Naungan Aqidah yg Benar''
               Sesi 1 : Download
               Sesi 2 : Download


Sumber: Abu Ali

Barakallahu Fiikum.

Download Daurah Ustadz Afifuddin (Fenomena Al Wala’ Wal Bara’)


 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah rekaman daurah yang telah diselenggarakan pada:
-Hari : Ahad
-Tanggal : 26 Rabi’ul Awwal 1433 / 19 Februari 2012
-Tempat : Masjid Daarul Arqaam, Perum Babatan Indah, Surabaya
-Tema : Fenomena Al Wala’ Wal Bara’ di Masa Kini
-Pemateri : Al Ustadz Muhammad ‘Afifuddin As Sidawi - Download
Barakallahu fiikum


[Download] Daurah “Adab-Adab Makan dan Minum”


 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah file rekaman daurah yang telah di selenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 26 Rabi’ul Awwal 1433 / 19 Februari 2012
Tempat : Ma’had Daarul Atsar, Banyutengah, Gresik.
Tema: Adab-Adab Makan dan Minum
Pemateri: Al Ustadz Kholiful Hadi
   Sesi 1  :  Download
   Sesi 2  :  Download
Sumber file : Abu Ali Gresik & Abu Zaid
Barakallahu fiikum.

Download Daurah Cirebon dengan Tema “Islamkah Syi’ah?”


 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah file rekaman daurah yang telah di selenggarakan pada:
Hari : Ahad
Tanggal : 26 Rabi’ul Awwal 1433 / 19 Februari 2012
Tempat : Masjid Abu Bakar Ash Shiddiq, Ma’had Dhiya’us Sunnah, Cirebon
Tema: Islamkah Syi’ah?
Pemateri:
- Al Ustadz Muhammad bin ‘Umar As Sewed   :  Download
- Al Ustadz Luqman Ba’abduh                               :  Download
Sumber : alklateniy
Barakallahu fiykum

Bincang Usaha Mandiri bersama Abu ‘Umar Andri Maadsa



Bincang Usaha Mandiri, salah satu mata acara di Annash Radio yang sangat menarik. Memberi motivasi enterpreneurship untuk kaum muslimin.
Acara ini diselenggarakan (insyaAllah) rutin setiap hari Kamis, pukul 09.00 WIB dihttp://annashradio.com/
Dengan pembicara Al Akh Abu ‘Umar Andri Maadsa.
Beliau adalah Super Trainer/Motivator dari Bandung,
*Direktur Maadsa Communications Consultant (MCC)
*Peraih Moslem Award 2006 untuk kategori Profesional/Bisnis

  Pertemuan 1  :  Download
  Pertemuan 2  :  Download

Sumber : alklateniy
Barakallahu fiykum.

Download Bedah Buku “SALAFY ANTARA TUDUHAN DAN KENYATAAN” (4 Maret 2012)


 بسم الله الرحمن الرحيم 

Alhamdulillah telah terselenggara suatu daurah pada:
- Hari : Ahad
- Tanggal : 10 Rabi’uts Tsani 1433 / 4 Maret 2012
- Tempat : Masjid Tijanul Anwar, Jalan Suryakencana 31 Kota Sukabumi
- Tema : Bedah Buku “SALAFY ANTARA TUDUHAN DAN KENYATAAN”
- Pemateri : Al Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray
Dan berikut adalah link downloadnya:
   Sesi 1  :  Download
   Sesi 2  :  Download
Barakallahu fiykum.

Download Daurah “Mewaspadai Gerakan Anti Pemerintah”


 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut adalah rekaman daurah pada:
-Hari : Senin
-Tanggal : 11 Rabi’uts Tsani 1433 / 5 Maret 2012
-Tempat : Masjid Al Anshar, Sleman
-Tema : Mewaspadai Gerakan Anti Pemerintah
-Pemateri : Al Ustadz Muhammad ‘Afifuddin As Sidawy
   Sesi 1                         :  Download
   Sesi 2                         :  Download
   Sesi Tanya Jawab  :  Download
Barakallahu fiikum


Download Daurah “Akhlaq Para Ulama Salaf Terdahulu”


 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah link download rekaman daurah yang telah terselenggara pada:
- Hari : Ahad
- Tanggal : 26 Februari 2012
- Tempat : Masjid Ibnu Taimiyyah, Ma’had Daarus Salaf, Grogol, Sukoharjo
- Tema : Akhlaq Para Ulama Salaf Terdahulu
- Pemateri : Al Ustadz Usamah Faishal Mahri, Lc

   Sesi 1                :  Download
   Sesi 2                :  Download
   Tanya Jawab   :  Download

Barakallahu fiikum.

Download Daurah Purwokerto : “Jangan Sekedar Islam KTP”


 بسم الله الرحمن الرحيم 
Berikut ini adalah rekaman daurah yang telah terselenggara pada:
- Hari : Sabtu
- Tanggal : 17 Rabi’uts Tsani 1433 / 10 Maret 2012
- Tempat : Masjid Agung Baitussalam, Kompleks Alun-Alun Purwokerto
- Tema : Jangan Sekedar “Islam KTP”
- Pemateri : Al Ustadz Qomar Su’aidi, Lc

   Sesi 1                        :  Download
   Sesi 2                        :  Download
   Sesi Tanya Jawab :  Download

Barakallahu fiikum

Download Daurah Gresik : Membangun Ukhuwah Islamiyah


بسم الله الرحمن الرحيم  
Berikut ini adalah rekaman daurah yang telah terselenggara pada:
- Hari : Sabtu
- Tanggal : 17 Rabi’uts Tsani 1433
- Tempat : Masjid Baiturrahim PT. Smelting, Gresik
- Tema : Membangun Ukhuwah Islamiyah di Atas Cahaya Nubuwah
- Pemateri : Al Ustadz Muhammad ibn ‘Umar As Sewed

  Sesi 1  :  Download
  Sesi 2  :  Download

Sumber: bismillah.us & alklateniy
Barakallahu fiikum.

UNTUKMU YANG (MASIH) BERJIWA HANIF ''PENJELASAN SEPUTAR RADIO RODJA''


ALIRAN MUHAMMAD SURÛR ZAENAL ABIDIN
Setelah pergerakan Ikhwânul Muslimîn mengalami banyak tekanan di negeri mereka, yaitu Mesir, Suria, dan beberapa negeri Arab lainnya, mereka berusaha menyelamatkan diri. Negara yang paling kondusif untuk menyelamatkan diri dan menyambung hidup ketika itu ialah Kerajaan Saudi Arabia. Hal itu itu karena penguasa Kerajaan Saudi saat itu begitu menunjukkan solidaritas kepada mereka yang ditindas di negeri mereka sendiri. Lebih dari itu, pada saat itu kerajaan Saudi sedang kebanjiran pendapatan dari minyak buminya, mereka membuka berbagai lembaga pendidikan dalam berbagai jenjang, sehingga mereka kekurangan tenaga pengajar. Jadi, keduanya saling membutuhkan. Untuk itu, mereka diterima dengan dua tangan terbuka oleh otoritas Pemerintah Saudi Arabia. Selanjutnya, mereka pun dipekerjakan sebagai tenaga pengajar di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di sana.

Di sisi lain, Pemerintah Mesir, Suria dan lainnya merasa terbebaskan dari banyak pekerjaannya. Mereka tidak berkeberatan dengan sikap Pemerintah Saudi Arabia yang memberikan tempat kepada para pelarian Ikhwânul Muslimîn, sebagaimana ditegaskan oleh Pangeran Nayif bin Abdul Azîz di atas.

Selama tinggal di Kerajaan Saudi Arabia inilah, beberapa tokoh gerakan Ikhwânul Muslimîn berusaha BERADAPTASI dengan paham yang diajarkan di sana. Sebagaimana kita ketahui, Ulama’-Ulama’ Saudi Arabia adalah para penerus dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhâb rahimahullah yang anti pati dengan segala bentuk kesyirikan dan bid’ah. Sehingga, selama mengembangkan pergerakannya, tokoh-tokoh Ikhwânul Muslimîn turut menyuarakan hal yang sama.

Hanya dengan cara inilah mereka bisa mendapatkan tempat di masyarakat setempat. Inilah faktor pembeda antara aliran ketiga dari aliran kedua, yaitu ADANYA SEDIKIT PERHATIAN TERHADAP TAUHID DAN SUNNAH. (Muhammad Arifin Badri)

========================================================================

Sebenarnya penjelasan tentang pertanyaan radio rodja sudah dijelaskan oleh ustadz-ustadz kita diantaranya oleh Ustadz Muhammad Umar As-Sewwed, Ustadz Luqman Ba’abduh, Ustadz Usamah Mahri, Ustadz Afifudin dan yang lainnya yang dengan mudah kita bisa mendengarkan via internet Alhamdulillah. Dan jawaban mereka cukup insya Allah bagi yang ingin mengetahui tentang radio rodja. Namun berhubung pertanyaan ini masih terdengar ditanyakan oleh sebagian ikhwah kepada Asatidzah oleh karena itulah pada kesempatan ini saya yang ingin mengatakan bagi orang yang bertanya tentang radio rodja bahwa cukup bagi kita untuk mendengarkan kajian, muhadhoroh ustadz-ustadz kita. Apa yang ada dari ilmu, faedah, pembahasan yang dibahas oleh pengisi radio rodja ada pada ustadz-ustdaz kita dan apa yang ada pada ustadz-ustadz kita tidak ada pada para pengisi rodja (dan itu semua karunia Allah yang Allah berikan kepada siapa yang Allah kehendaki). Apa yang ada pada ustadz-ustadz kita dan tidak ada pada para pengisi Rodja di antaranya adalah apa yang saya akan sebutkan di bawah ini :

1. Ustadz-ustadz kita Alhamdulillah sangat menjaga pergaulan mereka, mereka tidak bergaul dengan ahlu bid’ah, hizbiyyin, orang-orang menyimpang, yayasan hizbi atau satu organisasi dan satu wadah dengannya. Dan seperti inilah manhaj yang haq manhaj ahlus sunnah. Mari kita simak perkataan a’imah salaf (para Imam Salaf) yang dai-dai rodja mengaku mengikuti mereka. Tetapi praktek dan amalannya menyelisihi bahkan bertolak belakang dengan pengakuannya.

Berkata Abu Qilabah Rahimahullah :

لا تجالسوا أهل الأهواء ، ولا تجادلوهم ، فإني لا آمن أن يغمسوكم في الضلالة ، أو يلبسوا عليكم في الدين بعض ما لبس عليهم

“Janganlah kalian duduk bersama ahlu ahwa’ (ahlu bid’ah –ed) dan janganlah mendebat mereka dikarenakan sesungguhnya aku tidak merasa aman mereka menjerumuskan (menenggelamkan) kesesatan kepada kalian atau menyamarkan (merancukan –ed) kepada kalian perkara agama, sebagian perkara agama yang mereka samarkan.” (Asyari’ah Al-Ajuri : 56 – Al Ibnah Ibnu Bathah : 2/437)

قال إسماعيل بن خارجة يحدث قال : دخل رجلان على محمد بن سيرين من أهل الأهواء ، فقالا : يا أبا بكر نحدثك بحديث ؟ قال : لا قالا : فنقرأ عليك آية من كتاب الله عز وجل ؟ قال : لا ، لتقومن عني أو لأقومن

Ismail bin Khorijah menceritakan, beliau berkata : “Dua orang dari ahlu ahwa’ (ahlu bid’ah) masuk menemui Muhammad bin Siriin mereka berdua berkata : ‘Wahai Abu Bakar, kami akan menyampaikan satu hadits kepadamu?’ Berkata (Ibnu Siriin) : ‘Tidak.’ Berkata lagi dua orang tersebut : ‘Kami akan membacakan satu ayat kepadamu dari Kitabullah (al-Qur’an) Azza Wajjala?’ Berkata (Ibnu Siriin) : ‘Tidak. Kalian pergi dariku atau aku yang pergi.’” (Asyari’ah Al-Ajuri : 57 – Al Ibanah Ibnu Bathah : 2/446)

Berkata Imam Al Barbahari Rahimahullah:

فاحذر ثم احذر أهل زمانك خاصة وانظر من تجالس وممن تسمع ومن تصحب فإن الخلق كأنهم في ردة إلا من عصم الله منهم

“Berhati-hatilah dan berhati-hatilah kepada orang-orang yang hidup sezaman denganmu secara khusus, dan lihatlah siapa teman dudukmu, dan dari siapa engkau mendengar dan dengan siapa engkau berteman, dikarenakan manusia hampir saja menjadi murtad dari agamanya karena sebab teman bergaulnya kecuali orang yang Allah jaga.” (Syarh Sunnah Lilbarbahari)

Adapun dai-dai rodja maka mereka bergaul, berteman, bermuamalah dengan yayasan hizbi, ahlu bid’ah, dan orang-orang yang menyimpang. Seperti Abu Qatadah, Zaenal Abidin LC, Khalid Syamhudi LC dan yang lainnya yang menjadi da’i dan pengisi Yayasan Hizbi Al-Sofwa Lenteng Agung Jakarta, lihat juga bagaimana kelakuan Abu Qatadah yang mengisi bareng, duduk berdampingan satu meja dengan Hartono Ahmad Jaiz, Amin Jamaludin di DDII dengan Tema : “Aliran dan Paham Sesat di Indonesia” yang ketika itu ana masih ingat (ketika masih ngaji dengan mereka) Amin Jamaludin berbicara membolehkan demonstrasi pada majelis tersebut. Begitu juga Abu Qatadah merekrut ustadz yang pernah belajar di Abul Hasan Al-Misri yang para ulama telah memvonisnya sebagai hizbi, mubtadi’ dan ustadz tersebut belum bertaubat darinya dan belum lama ini pun (belum ada satu tahun) Abu Qatadah menerima orang yang baru pulang setelah belajar 7 tahun di Markaznya Abul Hasan Al Misri di Yaman diterima dan disambut untuk mengajar di pondoknya sampai sekarang. Di samping itu Abu Qatadah menyalurkan dana ihyaut turats kepada pondok yang bermanhaj khawarij, Pondok Al-Muaddib Cilacap yang di pimpin oleh mertuanya seorang teroris bernama Nurdin M. Top yang bernama Baridin. Begitu juga Yazid Jawwas dan kawan-kawannya berkerja sama dengan salah seorang pembesar ikhwani DR. Hidayat Nurwahid, sama seorang hizbi Farid Okbah, sama sesepuh sururi dan orang yang ditokohkan oleh HASMI (Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islam) Taufiq Shalih Al Katsiri dalam muraja’ah tafsir ibnu katsir jilid 1 Pustaka Imam Syafi’i. Tak ketinggalan Abdul Hakim bin Amir Abdat di antara penyimpanggnya dia mengisi satu majelis dengan pembesar atau seseorang yang di Syaikhkan dari ihyaut turats Kuwait di Malaysia. Dan contoh-contoh lainnya yang sangat banyak yang hal ini merupakan manhaj da’i-da’i rodja sepanjang yang saya ketahui. Dan apa yang mereka lakukan bukanlah sekedar kesalahan “manusiawi“ (seperti lupa, atau tidak tahu itu seorang hizbi, atau seorang yang menyimpang, ahlu bid’ah atau diundang ngisi tanpa tahu ada pembicara selain dirinya ternyata ada pembicara lain dari kalangan orang-orang yang menyimpang atau ahlu bid’ah atau kesalahan yang mereka telah ruju’ darinya dan lain-lain) tidak, tetapi yang saya sebutkan ini adalah manhaj mereka. Mereka tahu penyimpangan Ihyaut Turats, Al-Sofwa, DDII, Al-Irsyad, L-Data, Taruna Al-Qur’an, Abdurrahman Abdul Khaliq, Abul Hasan Al-Misri, Thariq Suwaidan, Hidayat Nurwahid, Amin Jamaluddin, Taufiq Shalih Al-Katsiri, Yusuf Utsman Ba’isa dan yang lainnya tetapi mereka tetap bermuamalah dengan mereka bahkan membela sebagian mereka.Wallahu musta’an.

2. Alhamdulillah ustadz-ustadz kita, sikap mereka tegas dengan ahlu bid’ah apalagi sama tokoh dan para pembesarnya, hal ini bisa kita lihat dan dengarkan dalam ceramah-ceramah mereka dalam muhadhoroh-muhadhoroh mereka yang tak jarang memberi peringatan kepada ummat dari bahaya ahlu bid’ah. Hal ini yang tidak ada pada mereka (ustadz-ustadz rodja), secara umum pengisi radio rodja -sebatas yang ana tahu- plintat plintut dalam menyikapi sebagian ahlu bid’ah, tidak membantahnya atau diam atas penyimpangan mereka, seperti tidak membantah atau diam atas penyimpangan Abdurrahman Abdul Khaliq, Abul Hasan Al Misri dan yang lainya sebagaimana diamnya Firanda MA, Abdullah Taslim MA dan selainnya atas kesesatan dan penyimpangan Abdurrahman Abdul Khaliq dan Yayasan Ihyaut Turats yang mereka berdua mengaku mengetahui dan mempunyai bukti-bukti kesesatan Abdurrahman Abdul Khaliq dan penyimpangan yang ada di tubuh Ihyaut Turats. Bahkan salah seorang dari pembicara rutin radio rodja yaitu Ali Subana malah memuji seorang ahlu bid’ah dan bahkan pembesar ahlu bid’ah pada zaman ini yaitu DR. Yusuf Al-Qardhawi. Sebagaimana hal ini diceritakan oleh salah seorang ikhwan (Abu Aisyah) yang dulu pernah tinggal bersama keluarganya di Qatar dan dia ikut majelisnya Ali Subana di sana. Suatu ketika Ali Subana pernah ditanya tentang Yusuf Qardhawi dengan pertanyaan, ‘Siapakah Yusuf Qardhawi?’ Kata seorang penanya yang ikut di majelisnya di Qatar, lalu Ali Subana menjawab, “Yusuf Qardhawi termasuk ulama pada abad ini.” Lalu ikhwan kita ini berkata ketika menceritakannya kepada saya : “Ana mendengar sendiri dengan telinga ana bahwa Ali Subana menjawab seperti itu.”

Atau cerita salah seorang ikhwan dari Jakarta yang baru saja mengenal ta’lim satu sampai dua tahun yang pernah bertanya kepada ana tentang radio rodja, lalu ana jelaskan tentang pemateri di radio Rodja sampai tentang Ali Subana yang memuji Yusuf Qardhawi lalu ia pun berkata: “Ia.., ana pernah dengar di radio rodja Ali Subana menukilkan perkataan Yusuf Qardhawi ana pun kaget setahu ana Yusuf Qardhawi sesat.”

Insya Allah kita semua tahu siapa DR. Yusuf Qardhawi, seorang tokoh dan pembesar ikhwanul muslimin, seorang tokoh sesat yang sangat terkenal yang sangat jelas kesesatannya, kalau yang seperti ini saja masih direkomendasi sama salah seorang dari pembicara radio Rodja lalu bagaimana dengan tokoh sesat dan menyimpang lainnya..?! Di antaranya seperti Ali Hasan bin Abdul Hamid dan Salim bin Ied Al-Hilali jelas lebih mereka rekomendasi dan bela walaupun para ulama telah menjarhnya dan sebagian telah mentabdi’nya.

3. Alhamdulillah ustadz-ustadz kita tidak ada yang mengambil dana dari yayasan hizbi penyebar manhaj khawarij Ihyaut Turats bahkan ustadz-ustadz kita memperingatkan dari bahaya bermuamalah dengan Ihyaut Turats dan bahaya pendirinya yaitu Abdurrahman Abdul Khaliq adapun sebagian mereka mengambil bahkan menjadi gembong dan kaki tangan dari yayasan hizbi Ihyaut Thurats seperti Abu Qatadah dan Abu Nida LC. Dan lihat juga kelakuan salah satu pembicara radio rodja yang bernama Firanda MA. yang membela mati-matian yayasan hizbi Ihyaut Turats, padahal dalam banyak kesempatan dia dan Abdullah Taslim MA. mengakui bahwasanya dia mengetahui penyimpangan Ihyaut Turats dan mempunyai data-data penyimpangannya, sekarang kita tanyakan kepada mereka Firanda dan Abdullah Taslim yang keduanya menjadi pembicara radio rodja, “Mana bantahan kalian terhadap Abdurahman Abdul Khaliq atau Ihyaut Turats atau Al Sofwa dalam ceramah, muhadoroh, dan tulisan-tulisan kalian..?! Bukankah kalian mengetahui penyimpangan Ihyaut Turats, Abdurahaman Abdul Khaliq sebagaimana pengakuan kalian sendiri, lalu mana pengamalanmu pada hadits ini wahai Firanda..?! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, maka apabila tidak bisa ubahlah dengan lisannya, maka apabila tidak bisa maka dengan hatinya yang demikian selemah-lemah iman” (HR. Muslim dari Abu Sa’id Al Khudry)

Justru kalian malah membantah orang yang membantah ihyaut turats dan Abdurhaman Abdul Khaliq. Katanya kalian tahu tentang penyimpangan Abdurahman Abdul Khaliq dan ihyaut turats, lalu kenapa tidak membantah, menjelaskan penyimpangan orang yang melakukan penyimpangan (Abdurrahaman Abdul Khaliq) supaya ummat secara sebab selamat dari bahaya penyimpangan mereka, kok malah membantah orang yang membantah penyimpangan Abdurahman Abdul Khaliq dan Ihyaut Turats. Kemana akal sehatmu wahai Firanda..!

4. Ustadz-ustdaz kita Alhamdulillah menjaga pakaiannya dan adab-adabnya dengan memakai sarung atau jubah di kesehariannya, adapun sebagian mereka (pengisi) radio rodja tidak sedikit yang memakai banthalun, atau bahkan celana yang agak ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh mereka (maaf –pantat mereka-) bahkan ketika shalat dan ta’lim. Saya punya pengalaman buruk ketika masih ikut ta’lim dengan salah satu pengisi radio rodja tentang celana banthalun, yang saya malu untuk menceritakannya di sini. Wallahu musta’an

Inilah sedikit penjelasan dari saya untuk saudaraku yang bertanya tentang radio rodja yaitu untuk mencukupkan dengan mendengar kajian ustadz-ustadz kita karena apa yang ada pada pengisi radio rodja dari ilmu dan faedah ada pada ustadz-ustadz kita dan sebaliknya apa yang ada pada ustadz-ustadz kita (yang telah saya sebutkan di atas) tidak ada pada ustadz-ustadz rodja. Selain dari itu sama-sama kita ketahui dari perkataan Ibnu Siriin yang Insya Allah menutup “perjumpaan kita”, yang beliau berkata :

إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ

“Sesunguhnya ilmu ini adalah agama maka perhatikanlah oleh kalian dari siapa kalian mengambil agama kalian.”

Dan perkataan Syaikh ‘Abdullah Mar’i Hafidzahullah : “Jangan sampai mereka yang dulunya salafiyyin (ketika mendengar radio rodja –ed) menjadi Khalafiyyin (orang menyelisihi manhaj salaf –ed)” (sumber : rekaman pertemuan Tanah Abang Jakarta) .

Wallahu muwwafiq

====================
Abu Ibrahim Abdullah bin Mudakir